Jumat, 15 November 2019

Materi Pramuka Penggalang : Makalah, Rangkuman dan Permainan



Pada kali ini akan menjelaskan secara lengkap tentang materi pramuka penggalang yang meliputi makalah, rangkuman dan permainan. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dibawah ini

Pramuka Penggalang

Penggalang yaitu sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia sekitar 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu saat rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai suatu kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah saat konggres pemuda Indonesia yang dikenal dengan nama ” Soempah Pemoeda” tahun 1928
.
Satuan Satuan terkecil pada Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa Regu disebut Pasukan. Setiap Regu memiliki anggota 5 hingga 10 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama. Pasukan yang terdiri atas beberapa regu itu dipimpin oleh seorang Pratama.
Pada Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
  1. Penggalang Ramu
  2. Penggalang Rakit
  3. Penggalang Terap
Tiap anggota Penggalang yang sudah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju bagian sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang memiliki bentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan gambar Manggar yaitu nama bunga pohon kelapa.
Kode Kehormatan bagi Pramuka penggalang, terdiri dari trisatya dan juga dasadarma

Trisatya

Demi kehormatanku aku berjanji bersungguh-sungguh:
  • Menjalankan kewajibanku pada perintah Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengamalkan pancasila.
  • Menolong sesama mahluk hidup dan mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat.
  • Menepati Dasadarma.

Dasadarma

1. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang pada sesama manusia.
3. Patriot sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Materi Pramuka Penggalang

P3K bagi pasien yang berhenti bernafasAndai seseorang secara tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus cepat dilakukan nafas buatan. Cara yang praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang itu adalah dengan cara meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Tata cara melakukan pertolongan dengan nafas buatan dari mulut ke mulut/hidung adalah sebagai berikut:
  • Kepala korban diletakkan pada posisi dagu mendongak ke atas
  • Rahang ditarik hingga mulut terbuka
  • Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau bisa juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat kemudian penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
  • Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
    1. Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan setiap menitnya.
    2. Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
P3K bagi korban Sengatan Listrik1. Penolong berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet dalam keadaan kering
2. pakai tongkat kering/papan kering untuk menarik ataupun mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, segera lakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang

P3K bagi pasien menderita pendarahan parah
  1. Luka tutup menggunakan kain kasa kompres yang steril, kemudian kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga memakai bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, sapu tangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi memakai baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
  2. Luka yang sudah berdarah tak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu, yang bisa dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak dahulu.
  3. Pada semua kasusa pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang palinga menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
  • Umumnya setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok adalah reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ penting.
  • Tanda-tanda Shok
  1. Denyut nadi cepat tapi lemah
  2. Merasa badanya lemas
  3. Muka pucat
  4. Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, terkadang pasien menggigil
  5. Merasa haus
  6. Merasa mual
  7. Nafas tak teratur
  8. Tekanan darah amat rendah
  • Pertolongan Pertama Mengurangi Shok yaitu dilakukan dengan cara :
  1. Menghentikan pendarahan
  2. Meniadakan hambatan pada saluran nafas
  3. Memberi nafas buatan
  4. Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling nyaman dan menyenangkan
  • Tata cara melakukan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
  1. Baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah daripada tubuhnya, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
  2. Selimuti pasien dan hindarkan kontak langsung dari lantai serta udara dingin
  3. Usahakan pasien tak melihat lukanya
  4. Pasien yang sadar dan tidak muntah serta tidak mengalami luka di perut, bisa diberi larutan shok
  5. Perlakukan pasien dengan lemah lembut dan kasih sayang
  6. segera panggil dokter

Permainan

1. BUAT BARISAN

Tujuan : Agar peserta bisa berkenalan lebih jauh dengan peserta lainya, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
Peserta dibagi kedalam dua kelompok yang sama banyak (jika jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bias masuk pada salah satu kelompok). Pemandu menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut;
1. Ketua kelompok berlomba menyusun barisan, barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
2. Pemandu menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum harus jongkok.
3. Tiap kelompok bergantian harus memeriksa apakah kelompok lawan melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
4. Kelompok yang menang yaitu kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat (jika kelompok bisa menyekesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukan bahwa mereka selesai melakukan tugas).
Sebelum pertandingan dimulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya telah dipahami dengan benar.

2. TANGKAI SAPU AJAIB

Tujuan : Memberi kesempatan pada peserta untuk saling mengenal lebih jauh lagi.
Bahan : Satu tangkai sapu.
Langkah-langkah :
1. Peserta membuat lingkaran, tangkai sapu di letakan di tengah lingkaran gersebut.
2. Peserta diminta membawakan satu macam karakter. Tangkai sapu dimainkan sebagai benda yang ada hubungannya dengan karakter yang di bayangkan, bukan sebagai tangkai sapu.
3. Mereka diminta maju satu per satu ke tengah lingkaran untuk memperagakan suatu karakter yang di bayangkan.
4. Para peserta yang lain disuruh menerka karakter yang sedang di peragakan.
5. Seluruh peserta harus mendapatkan kesempatan memperagakan karakter khayalannya.
Perhatian
Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta bisa memakai atau menggunakan tubuhnya untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan ketelitian di usahakan terus berkembang. Jangan ada dua karakter permainan yang sama. Kalau para peserta melihat satu karakter yang sama dengan yang di peragakan, yang sedang memperagakan itu di minta untuk mengganti karakternya.
Variasi
Para peserta bisa memperagakan sebanyak mungkin karakter yang mereka inginkan. Ketika seorang peserta memperagakan satu karakter, peserta yang lain boleh ikut main dengan karakter itu. Boleh memakai lebih dari satu benda, misalnya, tangkai sapu dan kain lap. Tergantung kapasitas para peserta.

3. PETA KEHIDUPAN

Tujuan : Kesempatan bagi peserta untuk saling mengenal. Menghilangkan hambatan yang di sebabkan perasaan malu dan membangun keterbukaan dan saling percaya antara peserta.
Langkah-langkah :
Menggambarkan pengalaman pribadi, pengalaman khusus yang amat mengesankan, yang ingin di bagi kepada peserta lainya. Caranya, dengan menggambarkan garis kehidupan dari mulai lahir hingga saat ini. Bila pada usia tertentu ada peristiwa yang amat membahagiakan, maka garis itu naik, dan sebaliknya bila peristiwa itu menyedihkan.
Pada titik itu bias diberi gambar yang menunjukan peristiwanya, contoh : pada usia 28 tahun menikah, maka pada titik itu bisa mnggambarkan pasangan pasangan pengantin atau lainnya yang di anggap sesuai dengan peristiwa yang di maksud prestasi masing-masing.
Demikianlah pembahasan tentang artikel ini, Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar